Relasi Buruh-Majikan

Agustus 02, 2012

Oleh: Ikhsan Abi Nubli*

Dalam kehidupan sosial interaksi memang sangat dibutuhkan. Tak dapat dipungkiri, kita pasti sering melakukan interaksi. Mengobrol merupakan salah satu bentuk interaksi yang sering kita lakukan. dalam tulisan ini, saya menganalisis relasi antara buruh dan majikan. Buruh dan majikan dibedakan berdasarkan kelas sosialnya. Meski berasal dari kelas sosial yang berbeda, mereka saling berinteraksi, sehingga menciptakan relasi yang baik.

Buruh mendapatkan upah dari majikan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan. Jika buruh tidak maksimal dalam bekerja, maka majikan akan mengurangi gajinya. Begitupun sebaliknya, jika majikan memberikan upah yang minim, maka buruh akan bekerja dengan tidak maksimal. Maka, terjadilah konflik karena adanya ketidakpuasan dari masing-masing pihak.

Misalnya dalam kasus supir dan tuannya. Supir harus bekerja lebih keras dari pada majikannya karena supir diupah oleh tuannya yang memiliki modal untuk menggajinya. Supir mendapatkan upah dari tuannya, sedangkan tuannya mendapatkan pelayanan jasa dari supirnya.

Mereka saling membutuhkan untuk memenuhi kebutuhan masing-masing. Tanpa buruh, tak adalah majikan. Tanpa buruh, tak ada jasa, tak ada produksi dan tak ada produk. Begitu pula sebaliknya, tanpa majikan yang punya pabrik, buruh pun tak ada, atau tak bisa bekerja. Tanpa putaran roda ekonomi, buruh pun tak dibutuhkan. Jadi, kedua belah pihak sama-sama saling membutuhkan dan dibutuhkan.

Namun nyatanya dalam relasi buruh-majikan, posisi buruh selalu subordinatif terhadap majikan. Hal ini merupakan akibat dari ketidakseimbangan kekuasaan ekonomi yang selanjutnya memunculkan ketidakseimbangan dalam kekuasaan. Maka dari itu, meski sama-sama saling membutuhkan, namun perbedaan kelas membuat tuan lebih unggul dari supir, karena supir bekerja untuk tuannya. Idealnya, mereka saling memberi dan menerima. Di sini lah proses interaksi terjadi. Jadi, relasi buruh-majikan tercipta melalui interaksi, dimana mereka memiliki hubungan timbal-balik.

*Siswa SMA Labschool Jakarta
 
Design by Pocket