Tiba-tiba
listrik mati, Mega berada di toilet. Seketika ia menjerit ketakutan. Mendengar
jeritan perempuan, Ari yang ketika itu ada di kamar tidak bergeming. Ia sendiri
merasa ketakutan karena seluruh ruangan gelap gelita. Mega masih menjerit,
tentu saja Ari merasa tidak nyaman dengan jeritan yang memekakan telinganya.
Ari berusaha meraba tempat tidur untuk menemukan ponselnya. Ketika
didapatkannya benda itu, ia bergegas menyalakan lampu ponsel usang itu dan
segera berjalan perlahan menuju jeritan Mega.
Jeritan
Mega menuntun Ari sampai padanya. Ari mengetuk pintu toilet tanpa berkata
apapun. Tapi tidak ada suara dari balik pintu, Ari mengetuk sekali lagi, dan ia
mendapatkan kejutan. Suara Mega semakin keras berteriak.
“Ammmppuunnn….
Jangan ganggu gw!” teriak Mega gemetar.
“Ms.
Mega ini saya!” teriak Ari.
Mega
membuka pintu sedikit demi sedikit, ia mengintip dalam kegelapan. Ia melihat
sesosok wanita kurus, tapi ia tidak yakin kalau itu Ari. Dengan sigap ia tutup
kembali pintu tersebut. Namun, sebelum pintu rapat Ari mendorong dari luar.
Meski tubuhnya kurus, Ari termasuk wanita perkasa, tak ayal itu membuat Mega terpental.