Perempuan vs Perempuan

Oktober 05, 2017

Setelah menikah perempuan harus bekerja dan berpenghasilan sendiri? Menurutku TIDAK HARUS selama suami ada dan mampu mencukupi kebutuhan hidup kita sebagai perempuan, ibu dan isteri. Tapi sebagai perempuan kita HARUS memberdayakan diri, mencintai diri sendiri, belajar banyak hal, berpendidikan, intinya mau meng-upgrade diri. Itu wajib, bagi perempuan yang sudah menikah maupun yang belum. Jadi meski sudah menikah dan punya anak kita tetap berdaya. Ditinggal suami? Kita masih berdaya.

Kamu mau teriak-teriak kalau ini eranya emansipasi, bahwa perempuan (isteri) harus bekerja supaya dihargai laki-laki (suami)? Agar dinilai "mahal" dan tidak akan ditinggalkan? Kalau kamu berpikir begitu, meski kamu bekerja dan punya penghasilan kamu bukan perempuan yang berdaya.

Emansipasi bukan lagi soal persaingan laki-laki dan perempuan untuk menjadi yang dominan atau sama. Tapi soal mengubah sudut pandang. Misalnya soal pekerjaan, kita (baik laki-laki ataupun perempuan) harus mengubah pandangan yang selama ini mengecilkan peran ibu rumah tangga (IRT), menganggap IRT tidak bekerja dan tidak mandiri hanya karena mereka tidak berpenghasilan. Itu yang harus ditekankan.

Kenapa saya bilang perempuan juga harus mengubah sudut pandang mereka? Karena sekarang justru perempuan-perempuanlah yang ribut sendiri. Beberapa waktu lalu sempat muncul ribut-ribut soal 'Ibu Bekerja vs IRT', di mana kedua belah pihak saling mengecilkan peran, Ibu Bekerja dianggap ibu yang tidak peduli pada keluarga, IRT dianggap ibu yang tidak mandiri, bergantung (secara finansial) pada suami.

Belum lama ini juga muncul perdebatan sengit antar sesama IRT. Ada IRT yang mencurahkan kelelahannya karena mengurus anak sampai tidak sempat untuk merawat diri. Kemudian terbentuklah dua kubu, kubu pertama sependapat dengan "curhatan" tersebut, kubu kedua menganggap "curhatan" itu terlalu berlebihan. Kenapa dianggap berlebihan? Karena, kubu kedua merasa mereka tetap bisa merawat diri dan mengurus rumah meski punya anak, dan mereka "menakuti" kubu pertama sebagai kaum yang rentan ditinggalkan suami.

Mereka merasa sama-sama hebat, itu bagus. Buruknya adalah ketika mereka saling merendahkan satu sama lain. Karena dari situ kita bisa melihat bahwa kaum kita, ya perempuan, masih banyak yang belum bisa memberdayakan diri. Mereka tidak mencintai peran mereka. Lalu bagaimana bisa kita menuntut laki-laki mengubah sudut pandang mereka soal peran kita kalau kita "meludahi diri sendiri"?!

Halo, Perempuan....

Kalau kamu ingin bekerja, bekerjalah karena apa yang kamu kerjakan bermanfaat bagi banyak orang dan tidak merugikan siapapun, bukan untuk meninggikan citra diri, apalagi untuk memenuhi gaya hidup. Kalau kamu memilih untuk menjadi IRT, lakukanlah karena cintamu pada keluarga, jadi kamu tidak akan "baper" melihat perempuan lain bekerja di luar rumah dan punya penghasilan sendiri. Kalau kamu harus merawat diri, lakukan itu untuk dirimu sendiri bukan untuk orang lain.
 
Design by Pocket