Oleh:
Rizky Fathur Insan*
Bontang merupakan sebuah kota
di Provinsi
Kalimantan Timur,
Indonesia.
Sebelumnya, Bontang hanya perkampungan yang terletak di daerah aliran sungai, kemudian
mengalami perubahan status, sehingga menjadi sebuah kota. Ini merupakan
tuntutan dari wilayah yang majemuk dan terus berkembang.
Penulis
pernah tinggal di Bontang dalam jangka waktu yang lama, sehingga penulis sangat
kenal dengan lingkungan di sana. Bontang merupakan kota kecil yang memiliki udara
bersih. Jadi, jika kita lari pagi kita tidak akan cepat lelah karena udaranya segar.
Sangat jauh jika dibandingkan dengan Jakarta.
Dari
segi udara memang berbeda dari Jakarta, namun jika dilihat dari segi kriminalitas
Bontang tak jauh berbeda dengan Jakarta. Pencurian dan kekerasan sering
terjadi, geng-geng anak sekolah pun tumbuh subur di kota ini. Geng-geng
tersebut tak segan melakukan tindak kejahatan. Jadi, menurut penulis kehidupan
kota besar dan kecil itu hampir sama. Hal ini terjadi karena biaya hidup dan
standar kehidupan di Bontang terbilang lebih tinggi dibanding Jakarta.
Jika
dilihat dari sudut pandang sosiologi, tuntutan hidup yang tinggi membuat orang melakukan
berbagai cara supaya bisa mempertahankan hidupnya. Salah satu cara yang
digunakan, yaitu melakukan tindak kejahatan. Hal tersebut memunculkan gejolak
sosial. Tumbuh suburnya geng-geng anak sekolah pun tidak terlepas dari gejolak
sosial yang terjadi.
Terbentuknya
geng-geng tersebut sangat kental dengan unsur-unsur interaksi sosial. Dalam hal
ini, interaksi di lingkungan keluargalah yang berperan besar dalam membentuk
karakter mereka. Jika interaksi di dalam keluarga negatif, maka akan membentuk
karakter negatif pula pada anak.
Biasanya
anak-anak yang tergabung dalam geng merupakan anak-anak yang kurang perhatian
dari keluarga. Dengan begitu, mereka akan mencari pengakuan di luar keluarga.
Untuk mendapatkan pengakuan, mereka akan menunjukkan eksistensinya dengan
berbagai cara. Jika dengan cara positif mereka tidak mendapat pengakuan, maka
mereka akan menempuh cara negatif.
Selain
itu, penulis melihat tumbuhnya geng-geng tersebut merupakan hasil imitasi dari
gaya hidup anak muda di kota besar yang cenderung bebas dan tidak terkontrol.
Sedangkan tindakan kejahatan yang mereka lakukan merupakan pengaruh dari
tuntutan hidup yang tinggi.
*Siswa SMA Labschool Jakarta