Oleh: Tania
Safira*
Interkasi dapat
digolongkan ke dalam interaksi individu dengan individu, individu dengan kelompo,
dan kelompok dengan kelompok. Interaksi bisa bersifat lansung dan tidak
lansung. Interaksi secara lansung dapat dibuktikan dengan adanya perkembangan
bahasa asing dan penikahan campuran. Jika secara tidak langsung, dapat dibuktikan
dengan adanya sarana internet yang semakin berkembang, perkembangan itu
mebuktikan bahwa sarana tersebut sangat diminati oleh banyak orang.
Kerjasama yang
dilakukan juga merupakan sebuah interaksi yang terjadi hampir di seluruh negara.
Itu menjelaskan bahwa kita sebagai seorang individu atau kelompok sangat
membutuhkan interkasi sosial. Menurut Prof. Dr. Soejono Soekamto, interaksi
sosial adalah kunci sebuah kehidupan sosial, tidak ada interkasi berarti tidak
mungkin ada kehidupan bersama.
Jika kita amati,
kedatangan turis asing sering dianggap membawa efek negatif bagi bangsa ini.
Sehingga, tak jarang masyarakat menghujat turis tersebut. Ada juga cotoh lain
tentang interaksi antara individu dengan kelompok, misalnya seorang relawan
yang berasal dari luar negeri ingin mengajarkan anak-anak kecil yang tidak bisa
belajar di sekolah formal.
Interkasi sosial
ini dapat menimbulkan efek positif dan negatif. Efek positif di antaranya
adalah informasi dari turis tersebut dapat menambah pengetahuan, perkembangan
bahasa asing menjadi semakin beragam, teknologi pun menjadi lebih maju dan
terjalinnya kerjasama internasional. Beberapa efek negatif pun ada, yakni pernikahan
campuran yang nantinya akan menyebabkan permasalahan status kewarganegaraan
anak. Yang paling parah, terjadinya asimilasi kebudayaan.
Dulu, dalam
budaya kita sangatlah mementingkan tata cara berpakaian yang sopan dan
tertutup. Akan tetapi, akibat masuknya budaya luar mengakibatkan perubahan cara
berpakaian. Contoh lain adalah makanan, kini masyarakat lebih memilih makan di
restoran asing seperti Pizza Hut, KFC, CFC, AW, Burger King, dan sebagainya.
Selain itu, banyak juga seni-seni yang hilang karena adanya pengaruh budaya dari
luar.
Indonesia adalah
bangsa majemuk yang terkenal dengan keanekaragaman dan keunikannya. Terdiri
dari berbagai suku, yang mendiami ribuan pulau. Masing-masing suku bangsa
memiliki keanekaragaman budaya tersendiri dan terdapat nilai-nilai sosial, juga
seni yang tinggi. Saat ini kebudayaan mulai ditinggalkan, bahkan sebagian
masyarakat Indonesia malu akan kebudayaannya sendiri. Hal ini mengakibatkan
hilangnya keanekaragaman budaya Indonesia secara perlahan-lahan, yang tidak
terlepas dari pengaruh budaya luar dan karakter mayarakat Indonesia yang suka
meniru.
Jadi, interkasi
memiliki efek positif dan negatif. Perkembangan interaksi ini akan sangat luas
sehingga kita tidak dapat mengetahui secara pasti, mana yang baik dan buruk,
karena segala sesuatunya akan menjadi relatif. Namun, kita masih dapat
menentukan sikap sebagai bentuk perlawanan efek negatif dari interaksi. Hal
penting yang harus kita ingat adalah jangan pernah melupakan tradisi atau
budaya nenek moyang kita. Karena, tradisi atau budaya memiliki banyak fungsi sebagai
benteng untuk menghadapi era globalisasi.
*Siswa SMA Labschool Jakarta