Oleh:
Deandra Kamilanandi K.*
Manusia
merupakan makhluk sosial.
Makhluk sosial adalah makhluk yang tidak dapat hidup sendiri, dan tentunya melakukan interaksi sosial, baik individu dengan individu, individu dengan kelompok, maupun
kelompok dengan kelompok. Interaksi
itu sendiri dapat diartikan
sebagai suatu jenis tindakan atau aksi sosial yang terjadi di antara dua individu atau lebih yang saling memengaruhi.
Sebagai makhluk sosial, kita pasti melakukan interaksi dengan teman,
orangtua, guru, adik, kakak dan sebagainya. Namun dalam tulisan kali ini, Saya akan membahas
mengenai interaksi sosial antara anak dengan
orangtuanya. Interaksi sosial antara anak dengan orangtuanya
terdengar sepele, karena kegiatan ini dilakukan
di semua keluarga. Meskipun semua keluarga melakukan interaksi, namun intensitasnya pasti
berbeda, apalagi keluarga yang hidup di perkotaan.
Zaman sekarang, anak dan orangtua memiliki
banyak aktivitas yang menghambat terjalinnya
interaksi sosial di antara mereka. Misalnya, Budi adalah anak SMP
kelas 9 yang akan menghadapi Ujian Nasional. Hal tersebut membuat Budi sibuk belajar di rumah ataupun di luar rumah. Selain itu, Budi juga dituntut untuk
tetap mempertahankan pertemanannya, baik dengan melakukan kontak langsung maupun kontak
tidak langsung. Tidak hanya Budi yang sibuk,
orangtuanya pun jarang pulang ke rumah, karena mereka harus bekerja ke luar
kota. Rutinitas yang padat, membuat
Budi dan orangtuanya jarang memiliki waktu untuk bersama.
Dari
kasus di atas, kita dapat melihat
kedua belah pihak (Budi dan orangtuanya) kekurangan quality
time bersama, padahal itu merupakan sesuatu yang sangat penting. Karena bagaimanapun, quality time bersama adalah sesuatu yang cukup berharga. Kualitas kesenangan tersebut memang tidak bisa
diukur, tetapi kualitas kesenangan ini dapat dicapai bila anak-anak dapat
terbuka, jujur, atau mungkin sekedar melepas rasa gundah kepada orangtua, atau
mungkin kebalikannya. Itu hanya bisa dilakukan dengan berinteraksi satu sama lain. Jadi, sebaiknya
mereka memperbanyak interaksi di
waktu luang, seperti di waktu weekend. Jika dilakukan dengan baik,
hal tersebut dapat membantu
memperbaiki interaksi sosial antara anak dan orangtua.
Kesimpulannya, interaksi
sosial antara anak dan orangtua merupakan kegiatan yang amat
penting, karena bentuk interaksi yang dilakukan dapat memengaruhi masing-masing karakter. Jika interaksi sosial antara anak dan
orangtua kurang, hal tersebut dapat berdampak pada kehidupan keluarga.
*Siswa SMA Labschool Jakarta