PENDIDIKAN DALAM MENGUPAYAKAN MOBILITAS SOSIAL

November 26, 2012


Pada hakekatnya pendidikan merupakan sarana penghubung yang mengantarkan peserta didik menuju pada kesadaran sosial yang lebih tinggi dari sebelum seseorang mengenyam pendidikan. Namun dalam perjalanannya, pendidikan kerap dijadikan pemisah peserta didik dari kehidupan sosialnya. Hal ini terjadi karena pendidikan yang diberikan bukan lagi berbasis akan realitas masyarakat. Akan tetapi lebih berorientasi pada pemenuhan kebutuhan pasar. Sehingga setelah mengenyam pendidikan, peserta didik tidak peka terhadap realita sosial yang ada di sekitarnya, justru mereka akan menghilang dari realitas sosial.

Orientasi pendidikan tampaknya harus dirubah, agar pendidikan dapat memainkan perannya sebagai motor penggerak mobilitas sosial. Sebab, pendidikan sebagai pembentuk intelektual peserta didiknya merupakan faktor yang sangat penting dalam perubahan yang terjadi di masyarakat. Bahkan boleh dikatakan, perubahan dalam masyarakat tergantung pada pendidikan seperti apa yang dikonsumsi oleh peserta didik.

Mobilitas sebagai salah satu indikator bahwa masyarakat kita mengalami kemajuan atau tidak cukup pantas kiranya dijadikan sebuah orientasi dari pendidikan. Sebab, tanpa adanya mobilitas sosial masyarakat tidak mungkin untuk mencapai kesejahteraan. Dari sedikit gambaran di atas, maka makalah ini akan membahas tentang peranan pendidikan dalam mengupayakan mobilitas sosial.


Peran Pendidikan dalam Pencapaian Mobilitas Sosial

Mobilitas sosial dapat diartikan sebagai suatu gerak perpindahan dari suatu kelas sosial ke kelas sosial lainnya (perubahan status sosial yang dialami oleh individu). Mobilitas dapat berlangsung dua arah, mobilitas naik dan mobilitas turun. Sedangkan pendidikan merupakan suatu kekuatan perubahan. Melalui pendidikan seseorang bisa memiliki kecerdasan intelektual yang terarah serta sikap yang menjunjung tinggi norma dan nilai yang berlaku. Pendidikan dapat menjadikan suatu negara mengalami kemajuan pesat. Pendidikan merupakan anak tangga mobilitas yang penting.

Dengan pendidikan, seseorang dapat memiliki kesadaran akan status sosialnya, dan memiliki upaya untuk memperbaiki status sosialnya demi mencapai mobilitas sosial. Keberhasilan pendidikan mengantarkan seseorang untuk membuka peluang bagi mobilitas sosial dengan memperoleh pekerjaan yang lebih baik.

Hubungan antara mobilitas sosial dengan pendidikan:

Seseorang dapat memiliki kesadaran akan status sosialnya dan mengalami mobilitas sosial malalui pendidikan.
- Keberhasilan pendidikan mengantarkan seseorang untuk membuka peluang bagi mobilitas sosial dengan memperoleh pekerjaan yang lebih baik.
- Kesejahteraan sebuah negara dapat ditentukan dengan tingginya mobilitas nasionalnya yang dilihat dari kualitas pendidikan di negara tersebut.
- Masyarakat dapat merubah status sosialnya melalui pendidikan.

Kesadaran akan status sosial dapat dicapai jika seseorang telah mampu meraih pendidikan. Keberhasilan pendidikan menciptakan manusia yang sadar akan status sosialnya, akan membuka peluang bagi terciptanya mobilitas sosialnya. Tingginya tingkat mobilitas sosial dalam masyarakat sangat berpengaruh terhadap kesejahteraan.

Mewujudkan Mobilitas Sosial Di Indonesia

Pendidikan pada hakekatnya merupakan tali untuk mengantarkan peserta didik menuju kesadaran sosial yang lebih tinggi. Namun, pendidikan kerap memisahkan peserta didik dari kehidupan sosialnya. Hal ini terjadi karena pendidikan yang diberikan bukan lagi berbasis akan realitas masyarakat. Akan tetapi lebih berorientasi pada pemenuhan kebutuhan pasar. Sehingga, setelah selesai mengenyam pendidikan mereka tidak peka terhadap realita sosial, justru mereka akan menghilang dari realitas sosial.

Pendidikan telah melenceng dari tujuan awalnya. Kini pendidikan dijadikan lahan bisnis dan kendaraan politik oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Pendidikan yang seharusnya mampu menciptakan mobilitas sosial yang merata, justru hanya dijadikan lahan mengeruk keuntungan bagi orang-orang tertentu, sehingga mobilitas hanya bisa dicapai bagi mereka yang memiliki kuasa atas modal.

Komersialisasi pendidikan merupakan salah satu bentuk orientasi pendidikan yang disalahgunakan. Komersialisasi pendidikan ini mentransformasikan pendidikan yang seharusnya merupakan hak asasi manusia justru menjadi barang langka. Pendidikan tidak lagi mudah untuk dicapai semua kalangan. Hal ini akan menghambat terbentuknya mobilitas sosial. Pendidikan sebagai pemutus rantai kemiskinan ternyata hanya isapan jempol belaka. Yang terjadi justru pendidikan dijadikan sebagai jembatan menuju kemiskinan. Lihat saja yang terjadi, pendidikan hanya dapat dijamah oleh mereka yang memiliki modal. Layaknya barang dagangan, pendidikan kini harus dibeli, seperti proyek pemerintah yang baru-baru ini dilanggengkan, BHP. Jika realita yang terjadi seperti ini, mampukah pendidikan di Indonesia mewujudkan mobilitas sosial?

Padahal, salah satu rencana pemerintah adalah ingin menekan angka kemiskinan dan mewujudkan kesejahteraan. Namun, strategi yang dilakukan pemerintah justru menambah angka kemiskinan. Pemerintah menyadari, salah satu penyebab kemiskinan adalah kebodohan. Kebodohan disebabkan oleh mutu pendidikan yang rendah. Pendidikan yang mutunya rendah dan ditambah lagi dengan sulitnya akses untuk mengenyam pendidikan menjadikan permasalahan kemiskinan semakin pelik dan sulit dipecahkan.

Kesimpulan

Bukan tanpa sebab bila kondisi dunia pendidikan di Indonesia amat memprihatinkan. Ada banyak hal yang membuat pendidikan melenceng semakin jauh dari cita-cita idealnya sebagai wahana pembebasan dan pemberdayaan. Salah satunya, kecenderungan pendidikan yang semakin elitis dan tak terjangkau rakyat miskin.
Pendidikan merupakan suatu kekuatan perubahan. Melalui pendidikan seseorang bisa memiliki kecerdasan intelektual yang terarah serta sikap yang menjunjung tinggi norma dan nilai yang berlaku. Pendidikan dapat menjadikan suatu negara mengalami kemajuan pesat. Pendidikan merupakan anak tangga mobilitas yang penting.
Pendidikan sungguh sebuah tugas mulia. Tetapi di dunia yang semakin kapitalistik ini, pendidikan juga terkait dengan kepentingan politik dan ekonomi.

Saran

Pendidikan adalah suatu jalan yang ditempuh untuk mencapai perubahan sosial yang lebih baik dalam tatanan masyarakat. Namun, bagaimana pendidikan bisa mencapai mobilitas yang diharapkan jika orientasi pendidikan berkiblat pada pasar.
Oleh karena itu, perbaikan orientasi pendidikan sangatlah penting. Orientasi pendidikan harus kembali pada tujuan pendidikan yang sesungguhnya, bukan berorientasi pada kepentingan semata. Pendidikan harus melahirkan insan-insan yang peka terhadap realitas sosial.

Daftar Pustaka

Darmaningtyas. 2005. Pendidikan Rusak-Rusakan. Yogyakarta : LKiS.
Freire, Paulo. 2003. Pendidikan Masyarakat Kota. Yogyakarta : LKiS.
2006. Pendidikan, Proyek Peradaban yang Terbengkalai. Jakarta : Transbook.
 
Design by Pocket