skip to main
|
skip to sidebar
Putri Tuhan
Menanti
Agustus 12, 2010
sepi...
sunyi...
senyap...
seram...
namun aku tetap berdiri
menanti datangnya sebongkah hati
mengapa tiada kunjung tiba
sesosok insan yang penuh tanya
nyata atau maya, yang pasti aku mendambanya
juga merindunya
ingin bersua dan mencumbu tawanya
Posting Lebih Baru
Posting Lama
Beranda
Subscribe
Labels
Aku
(22)
kampus
(4)
Kumpulan Tugas Siswa
(26)
Lain-lain
(67)
Pendidikan
(26)
Perempuan
(15)
Puisi
(7)
Resensi
(9)
Blog Archive
►
2019
(2)
►
April
(2)
►
2017
(1)
►
Oktober
(1)
►
2015
(15)
►
Juni
(2)
►
Mei
(2)
►
April
(2)
►
Maret
(3)
►
Februari
(6)
►
2014
(1)
►
Desember
(1)
►
2013
(23)
►
Desember
(7)
►
Oktober
(1)
►
September
(5)
►
Agustus
(2)
►
Mei
(3)
►
April
(3)
►
Januari
(2)
►
2012
(54)
►
Desember
(2)
►
November
(14)
►
Oktober
(14)
►
Agustus
(23)
►
April
(1)
►
2011
(6)
►
Desember
(5)
►
September
(1)
▼
2010
(30)
►
Desember
(1)
►
November
(1)
►
Oktober
(1)
►
September
(2)
▼
Agustus
(25)
PPL: Berani Beda
Feminisme: Masih Pentingkah?
Wina: Semua untuk Ibu
Taman Monas: Ruang "Terbuka" Publik
Mimpi Sang Pemimpi
Feminisme, Menentang…
Kekerasan yang Memeriahkan MPA
Tandus*
Dilema UN
Rendi Banci
Mitos Kecantikan: Sebuah Penindasan Terhadap Perem...
Tolong, beri judul tulisan ini!
Perempuan dalam Aksara
Diskriminasi, Sudah Tradisi?
Perempuan, Jangan Mau Ketinggalan!
Ruh Komersialisasi Pendidikan Telah Bangkit!!!
Gender dalam Dunia Pendidikan
Menanti
Tanpa
Beritahu aku...
SENJA
Empat Nol Delapan
Aku, Buku, dan Sepotong Sajak Cinta
IBU
Cerita Kabar Buruk PPL
About Me
Unknown
Unknown
Design by
Pocket