Tulisan ini, entah masuk kategori mana
Tak dikategorikan juga tak apa
Karena di sini aku hanya ingin cerita
Ya, tentang suka dan duka
Hari ini aku sangat bahagia
Setelah kemarin berkaca-kaca
Hari ini aku tak bertemu dia
Setelah kemarin kami berjumpa
Pengunjung
Desember 11, 2013
Adakah pengunjung setia di ruang ini...
Yang setiap saat menanti diriku dalam wujud rangkaian huruf
Yang setiap saat menghirup aromaku dalam bebauan kata
Yang setiap saat melihat lekukku dalam rangkaian kalimat
Adakah pengunjung di ruang ini...
Yang selalu merindu imajiku
Yang selalu meraba maksudku
Yang selalu menyelami diriku
Ada pengunjung...
Di ruang yang dingin dan sepi
Penuh ilusi dan ironi
Bahkan sering tak memiliki arti
Sudah ada pengunjung di ruang ini
Di ruang yang tak berpenghuni...
Yang setiap saat menanti diriku dalam wujud rangkaian huruf
Yang setiap saat menghirup aromaku dalam bebauan kata
Yang setiap saat melihat lekukku dalam rangkaian kalimat
Adakah pengunjung di ruang ini...
Yang selalu merindu imajiku
Yang selalu meraba maksudku
Yang selalu menyelami diriku
Ada pengunjung...
Di ruang yang dingin dan sepi
Penuh ilusi dan ironi
Bahkan sering tak memiliki arti
Sudah ada pengunjung di ruang ini
Di ruang yang tak berpenghuni...
Jakarta, 11/12/13
Edisi Makan Malam Sendirian
Desember 09, 2013
Saat saya datang hanya tersisa dua meja yang memiliki kursi kosong.
Meja pertama di diisi oleh sepasang muda-mudi. Di meja kedua ada tiga
pria berbadan besar. Tanpa pikir panjang saya memilih meja kedua, karena
saya tidak ingin merusak suasana romantis pasangan tadi. Tak lama saya
menaruh tubuh di kursi, telinga saya menangkap perbincangan yang tidak
enak.
"Oh, salah posisi. Bisa rusak nih selera makan," pikir saya.
Penyesuaian tetap saya lakukan. Sebisa mungkin membuat diri ini nyaman bersama orang-orang yang "genit" politik. Saya ambil ponsel, fokus pada layarnya, seolah mengabaikan mereka. Tapi gagal. Suara mereka sungguh cetar membahana. Saya mulai gregetan, dan berpikir untuk pindah meja.
"Oh, salah posisi. Bisa rusak nih selera makan," pikir saya.
Penyesuaian tetap saya lakukan. Sebisa mungkin membuat diri ini nyaman bersama orang-orang yang "genit" politik. Saya ambil ponsel, fokus pada layarnya, seolah mengabaikan mereka. Tapi gagal. Suara mereka sungguh cetar membahana. Saya mulai gregetan, dan berpikir untuk pindah meja.
Edisi Makan di Luar Bersama Pacar
Masuk ke tempat makan penuh. Ada dua kursi kosong di sebelah dua nona yang sedang ngerumpi. Saya berjalan menuju mereka.
"Mbak, saya bisa duduk di sini?" tanya saya pada mereka.
Nona 1 terlihat bingung, seperti ingin meng-iya-kan tapi ragu. Nona 2 pun tak berbeda. Beberapa saat kami hanya beradu pandang. Sampai akhirnya....
"Yah, di sini ada satu orang lagi, kita bertiga," kata Nona 2.
"Oh, gitu ya. Yaudah deh, makasih ya."
Edisi Tanpa Kabar
Seperti biasa, saya masih merasakan sakit pada beberapa bagian di tubuh
saya. Tentu saja itu membuat nafsu makan saya berkurang. Bahkan,
bernapas pun rasanya tidak enak. Ketidaknyamanan itu membuat saya lemas
dan pusing. Jadi, hari ini saya hanya berleha-leha dan lebih sering
merebahkan kepala pada meja dan kasur, tumpukan tugas sudah pasti
terabaikan. Walau tubuh saya sedang tidak
asyik, saya masih menyempatkan diri untuk mengecek ponsel, itu pada
pukul 12.30 WIB. Saya senang karena tidak ada satupun pesan atau
panggilan yang masuk, itu artinya saya tidak melewatkan sesuatu yang
penting. Kemudian saya letakan kembali ponsel di meja.
Tttrrtttt.... Ttrrrttt....
Tttrrtttt.... Ttrrrttt....
DI LORONG ITU...
Desember 04, 2013
Aku berada di lorong putih
Di lorong itu ada yang sedang merintih
Padahal, begitu banyak orang berlalu-lalang
Dan aku? Aku seperti makhluk tak terlihat
Aku duduk di tepi lorong itu
Dengan penaku, dengan bukuku
Aku duduk di tepi lorong itu
Dengan bayangmu, dengan harapku
Aku berada di lorong hitam
Di lorong itu ada amarah yang lama disekam
Orang-orang masih berlalu-lalang
Dan aku? Aku hanya makhluk tak terlihat
Aku duduk di tepi lorong itu
Dengan bayangmu, dengan amarahku
Aku duduk di tepi lorong itu
Dengan amarahku karena mengharapmu
Di lorong itu ada yang sedang merintih
Padahal, begitu banyak orang berlalu-lalang
Dan aku? Aku seperti makhluk tak terlihat
Aku duduk di tepi lorong itu
Dengan penaku, dengan bukuku
Aku duduk di tepi lorong itu
Dengan bayangmu, dengan harapku
Aku berada di lorong hitam
Di lorong itu ada amarah yang lama disekam
Orang-orang masih berlalu-lalang
Dan aku? Aku hanya makhluk tak terlihat
Aku duduk di tepi lorong itu
Dengan bayangmu, dengan amarahku
Aku duduk di tepi lorong itu
Dengan amarahku karena mengharapmu
02 Desember 2013
RS Premier Jatinegara, Jakarta
MERAH
Merahmu itu marahmu
Aku tahu manakala kau mengenakan merahmu
Merah itu marahmu
Aromanya terendus ketika kau mengibarkan merahmu
Merah itu melukaimu
Aku tahu karena merah itu darahmu
Merah itu membangkitkanmu
Aku tahu karena kau mulai menyeka peluhmu
Merah itu semangatmu
Jangan lepaskan merah itu
Merah itu cintamu
Jangan pudarkan merah itu
Merah itu hidupmu
Jagalah warnanya agar tetap menyala!
Aku tahu manakala kau mengenakan merahmu
Merah itu marahmu
Aromanya terendus ketika kau mengibarkan merahmu
Merah itu melukaimu
Aku tahu karena merah itu darahmu
Merah itu membangkitkanmu
Aku tahu karena kau mulai menyeka peluhmu
Merah itu semangatmu
Jangan lepaskan merah itu
Merah itu cintamu
Jangan pudarkan merah itu
Merah itu hidupmu
Jagalah warnanya agar tetap menyala!
02 Desember 2013
RS Premier Jatinegara, Jakarta
Brida, Perjalanan untuk Menemukan
Oktober 26, 2013
Dokumentasi Pribadi |
Cinta itu
kebebasan.... (Paulo Coelho)
Novel ini menceritakan
tentang seorang gadis asal Irlandia bernama Brida yang sedang menjalani pilihan
hidupnya. Brida sebagai tokoh sentral dalam cerita ini adalah gadis muda yang
berusaha mencari tahu tentang pasangan jiwa dengan mempelajari ilmu sihir. Brida tertarik pada ilmu sihir, walau sang pacar
menganggapnya aneh, namun ia tidak peduli. Keinginan yang kuat menuntun Brida bertemu dengan dua
guru yang berbeda. Guru pertama seorang pria
yang usianya jauh lebih tua dari Brida dan ia “memangku” ilmu matahari. Ia mengajari
Brida membuka indranya supaya dapat menemukan pasangan jiwa. Yang menjadi pertanyaan saya adalah Brida
sudah memiliki pacar, lantas mengapa ia masih mencari pasangan jiwanya?
Agama Budaya atau Agama Langit (?)
September 30, 2013
Tuhan
menurunkan agama sebagai pedoman dasar kehidupan umat manusia. Dengan agama,
manusia mamiliki landasan etika dan moral dalam menjalankan hidup sesuai dengan
tuntutan Tuhan. Dengan kata lain, agama lahir untuk manciptakan manusia
beradab. Agama sebagai sistem nilai tersebut memberi kejelasan kepada manusia
tentang apa yang baik dan yang buruk, yang mendasari seluruh kegiatannya dalam
menciptakan peradaban.
Setiap
agama diisyaratkan memiliki prinsip dasar. Pertama,
mengakui suatu logika yang menyatakan bahwa yang satu bisa dipahami dan
diyakini dengan berbagai bentuk dan tafsiran. Kedua, mengakui bahwa kualitas pengalaman keagamaan yang partikular
dan beragam itu hanya sebagai alat
dan jalan untuk mencapai kebenaran
absolut yang universal. Ketiga,
walaupun pengalaman religiusitas yang partikular itu dipahami hanya sebagai alat atau jalan untuk mencapai realitas absolut, tetapi masing-masing jalan itu harus diyakini sebagai satu
jalan yang mutlak. Namun, sikap ini mengakui adanya kemungkinan penganut jalan yang berbeda, mamiliki sikap yang
sama, yaitu memutlakkan jalan yang
dianutnya.
Label:
Lain-lain
Tukuhatsu: Ziarah Mengemis
September 10, 2013
![]() |
Sumber Gambar: Google |
Membaca
buku Aleph karya Paulo Coelho memberikan saya sedikit pengetahuan tentang Tukuhatsu, Ziarah
Mengemis. Menurut seorang biksu dari Jepang, selain membantu biara-biara Budha
yang kelangsungannya bergantung pada donasi, kegiatan mengemis juga mengajarkan
kerendahan hati. Selain itu, kegiatan tersebut juga untuk menyucikan kota. Itu karena,
menurut filosofi Zen, si penderma, si pengemis dan derma itu sendiri, semuanya
merupakan bagian dari rantai penting keseimbangan. Si peminta melakukannya
karena ia membutuhkan, si pemberi juga melakukannya karena membutuhkan itu. Uang
derma menjadi penghubung kedua kebutuhan itu, dan atmosfer kota menjadi lebih
baik karena semua orang mampu bertindak dengan cara yang perlu mereka lakukan.
Label:
Lain-lain
Multikultural: Membangun Masyarakat Madani
September 05, 2013
Oleh:
Febriani*
Multikultural
terdapat dua kata, yaitu “multi” yang artinya banyak atau beragam dan “kultural”
artinya budaya atau kebudayaan. Pada hakekatnya masyarakat multikultural ialah suatu
masyarakat yang terdiri dari bermacam-macam elemen, seperti: suku, ras, bangsa,
dan adat istiadat. Salah satu contoh negara multikultural, yakni Indonesia.
Indonesia merupakan negara yang memiliki keanekaragaman budaya, sehingga
masyarakat Indonesia masuk dalam kategori masyarakat multikultural.
Masyarakat
multikultural ini mempunyai beberapa ciri, diantaranya: memiliki struktur budaya
yang lebih dari satu, terjadinya segmentasi, arti segmentasi disini adalah
masyarakat yang terbentuk dari beragam ras, suku, bangsa dan lainnya tetapi
masih memiliki pemisah. Pemisah ini diartikan primordial, memiliki stuktur sosial
yang bersifat nonkomplementer, maksudnya ialah lembaga yang mengalami kesulitan
dalam mengatur masyarakatnya. Intergrasi karna faktor paksaan. Jadi, masyarakat
multikultural menganut multikulturalisme. Yang artinya paham yang beranggapan
bahwa berbagai kebudayaan yang beragam atau berbeda memiliki kedudukan yang
sama.
Label:
Kumpulan Tugas Siswa
Lapisan Sosial Masyarakat
Oleh: Engelrika*
Stratifikasi
sosial bersifat abstrak, yaitu tidak dapat diraba akan tetapi dapat dirasakan
oleh orang-orang sekitar keadaaan suatu stratifikasi tersebut. Stratifikasi Sosial
merupakan pembentukan atau pengelompokan sosial masyarakat secara vertikal (bertingkat). Vertikal yang
dimaksudkan dalam stratifikasi sosial ini adalah pembentukan dan pengelompokan
sosial masyarakat berdasarkan tingkat kekayaan, kekuasaan, wewenang, maupun status sosial
yang tinggi. Hal
ini membuat seseorang yang memiliki status sosial atau jabatan yang tinggi
dapat menjadi tingkatan paling tinggi.
Dalam
Stratifikasi sosial tidak peduli apakah seseorang itu memiliki pengalaman yang
lebih banyak atau sedikit. Bahkan orang yang dianggap tidak memiliki suatu
pengalaman dalam memimpin suatu kelompok masyarakat, dapat dipilih untuk
menjadi pemimpin suatu kelompok masyarakat tersebut. Mengapa? karena sesorang
tersebut memiliki suatu status sosial yang tinggi atau tingkat kekayaan yang
lebih dari anggota masyarakat lainnya. Contoh: Ayah si A adalah orang mampu
yang memiliki tingkat kekayaan yang cukup tinggi. Dengan kekuasaan kekayaan
tersebut, anak
si A dapat menjadi ketua sebuah kelompok masyarakat, dikarenakan kekayaan
dapat mempengaruhi status sosial seseorang.
Label:
Kumpulan Tugas Siswa
Dinamika Masyarakat Perkotaan
September 03, 2013
Oleh: Cecilia Pujianti*
Sebelum
saya membahas tentang masyarakat perkotaan, saya akan menjelaskan tentang
pengertian kota dan masyarakat. Max Weber melihat suatu tempat disebut kota
apabila penghuni setempatnya dapat memenuhi sebagaian besar kebutuhan
ekonominya di pasar lokal. Ciri-cirinya adalah mempunyai pasar, juga mempunyai
hukum dan lain-lain tersendiri dan bersifat kosmopolitan. Berbeda dengan Cristaller
yang menilai kota berdasarkan fungsinya sebagai penyediaan jasa-jasa bagi lingkungannya.
Sebagaimana tempat ini bisa berguna sebagai penyediaan barang dan jasa-jasanya
untuk tempat-tempat di sekitarnya.
Wirth
mengatakan kota adalah pemukiman yang relatif besar, padat dan permanen, dihuni
oleh orang-orang yang heterogen kedudukan sosialnya, sehingga hubungan
sosialnya menjadi longgar acuh dan tidak pribadi. Sedangkan menurut Harris dan
Ullman kota merupakan pusat pemukiman dan manusia yang memanfaatkan sumber daya
alam (SDA). Manusia yang tidak peduli terhadap alam menyebabkan SDA rusak dan
semakin cepat habis karena orang-orang yang tidak bertanggung jawab tersebut.
Harris dan Ullman memikirkan bagaimana cara membangun kota di masa depan agar
keuntungan dari konsentrasii pemukiman tidak mendatangkan kerugian atau paling
tidaknya diperkecil. Sedangkan arti masyarakat menurut R.Linton adalah setiap
kelompok manusia yang cukup lama dan hidup bekerjasama. M.J. Herskovits
mengatakan bahwa masyarakat adalah kelompok individu yang diorganinsasikan dan
mengikuti satu cara hidup tertentu.
Label:
Kumpulan Tugas Siswa
SDM DAN KEMISKINAN
Agustus 28, 2013
Oleh:
Antonius Hengky*
Kemiskinan
adalah keadaan dimana terjadi kekurangan hal-hal yang biasa untuk dimiliki
seperti makanan, pakaian, tempat berlindung dan air minum (kebutuhan pokok)
yang berhubungan erat dengan kualitas hidup. Kemiskinan juga berarti tidak
adanya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan yang mampu mengatasi masalah
kemiskinan dan mendapatkan kehormatan yang layak sebagai warga negara.
Kemiskinan merupakan masalah global. Sebagian orang memahami kemiskinan dari
segi moral dan finansial.
Tingkat
kemiskinan di Indonesia masih cenderung tinggi, meskipun dari tahun ke tahun tingkat
kemiskinan menurun. Negara sedang mengupayakan perluasan lapangan kerja dan
berbagai jaminan sosial untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, namun
bukan berarti jumlah penduduk miskin berkurang begitu saja. Salah satu faktor
yang menyebabkan angka kemiskinan masih tinggi adalah kepadatan penduduk yang
disebabkan oleh penambahan populasi dari masyarakat tingkat menengah dan atas.
Label:
Kumpulan Tugas Siswa
Globalisasi di Indonesia
Oleh: Jesslyn
Meliana*
Globalisasi
berasal dari kata “global” yang
berarti universal. Globalisasi adalah proses masuknya unsur-unsur baru yang
menjadi ciri khas setiap individu dan bersifat mendunia ke dalam suatu negara
akibat proses interaksi antarindividu, antarkelompok, maupun antarnegara.
Adanya globalisasi ini membuat setiap negara bahkan dunia menjadi terhubung atau
adanya koneksi. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya globalisasi adalah
kemajuan dalam bidang teknologi, informasi, komunikasi, pendidikkan, transportasi,
adanya keinginan untuk menjadi negara yang lebih maju, meningkatnya hubungan
antarnegara, dan terbentuknya organisasi dunia.
Perkembangan
sangat pesat terlihat dalam teknologi dan informasi saat ini. Ambillah contoh
dari televisi dan komputer saat ini. Televisi sekarang ini dapat dimiliki oleh
masyarakat, berwarna dan memiliki beragam channel
jika didukung dengan pemasangan tv kabel. Channel
yang tersedia saat ini tidak hanya channel nasional saja, channel dari luar negri juga bisa kita
tonton dengan tv kabel. Dari beragamnya channel
yang bisa kita tonton dengan mudahnya, membuat informasi yang kita dapat
semakin banyak baik itu dari dalam negri maupun luar negri. Misalnya ada
channel dari luar negri yang isinya tentang berita. Jika kita menonton berita
itu, kita bisa mendapat informasi tentang keadaan suatu negara, apakah sedang
dalam masalah atau terkena bencana alam. Bandingkan dengan televisi zaman
dahulu yang berwarna hitam putih, channel
yang tersedia hanya channel nasional,
dan tidak setiap orang bisa mempunyai televisi karena harganya yang masih
mahal. Sama halnya juga dengan komputer yang dilengkapi dengan internet. Dengan
mudahnya kita dapat mengakses situs-situs internet dari rumah. Kita tidak perlu
repot-repot pergi ke warnet untuk mencari informasi karena pemasangan internet
tidak memerlukan biaya yang mahal juga tidak memboroskan spasi ruang di rumah
kita.
Label:
Kumpulan Tugas Siswa
OBSERVASI SOSIOLOGI
![]() |
Dokumentasi Pribadi |
Observasi ini dilakukan di wilayah Kebon Besar, Tangerang, Banten, pada 08 Februari 2013. Mereka mewawancarai salah satu warga sekitar untuk mendapatkan informasi tentang kehidupan di bantaran sungai.
Label:
Kumpulan Tugas Siswa
Anugrah yang Seksi
April 12, 2013
![]() |
Dokumentasi Pribadi |
Suara kendaraan yang berderu keras tertangkap telinga. Mata
saya masih tertutup, dalam bayangan saya tergambar lalu lalang kendaraan besar.
Gambaran itu segera hilang ketika mata saya terbuka. Bahkan, sebelum mata saya
terbuka, otak saya sudah bekerja. Itulah hal luar biasa yang saya dapatkan saat
pertama memulai hari.
Saya merasakan anugrah
luar biasa dari Tuhan. Lahir sebagai sebagai perempuan sempurna, dan bayangkan
betapa hebatnya hari-hari sebelum hari ini, dan hari-hari yang akan saya
pelajari.
Saya mengangkat tubuh saya untuk
berdiri. Selalu saja jendela yang saya tuju. Owh…, indahnya sinar matahari yang
menyembul dari balik gumpalan awan. Segera saya ambil kamera untuk memotret
momen indah itu. Sebenarnya, saya bisa mengabadikan potret ini dalam ingatan
saya, namun orang lain juga harus melihat keseksian yang luar biasa ini. Semoga
gambar ini dapat membuat siapa saja yang melihatnya merasa bersyukur....
Label:
Lain-lain
Bledug Kuwu: Exotic, but Dangerous
April 11, 2013
![]() |
Dokumentasi Pribadi |
Bledug Kuwu, namanya agak unik ya. Ini bukan sekedar nama, lho!
Bledug Kuwu merupakan objek wisata yang terletak di Desa Kuwu,
Kecamatan Kradenan, Grobogan, Jawa Tengah. Objek wisata ini menyajikan
pemandangan letupan-letupan
lumpur yang airnya mengandung garam. Lubang
tanahnya berdiameter ± 650 m dan bisa menyemburkan lumpur di lahan sekitar 45
hektar. Konon,
lumpur tersebut berasal dari laut purba. Kalau beruntung, kita bisa menemukan
fosil tumbuhan atau hewan.
Label:
Lain-lain
Kebahagian Kecil
Children Playing in Rain |
Gambar ini saya dapatkan ketika sedang melakukan riset di Bayah Barat, Banten. Saat itu saya dan beberapa teman menuju rumah informan, namun hujan turun tanpa diduga. Alhasil, kami memutuskan untuk berteduh di sebuah rumah mungil milik penduduk sekitar.
Label:
Lain-lain
DARI PASAR TRADISIONAL HINGGA PASAR SWALAYAN: Perubahan Perilaku Konsumtif Masyarakat (Studi Kasus Jalan Raya Penggilingan, Jakarta Timur)
Januari 23, 2013
ABSTRAK
Ilmu pengetahuan dan teknologi menciptakan segala
sesuatu menjadi lebih praktis (efisien dan efektif). Masyarakat dituntut untuk
mengikuti perkembangan yang lebih mengarah pada modernisasi ini. Hal tersebut
diperluas dengan melihat perubahan mengenai bagaimana manusia menjalankan
hidupnya. Segala aspek dapat mempengaruhi pola perubahan, termasuk pada pola perilaku
konsumtif. Masyarakat memiliki keinginan untuk memenuhi kebutuhan sesuai
tuntutan waktu. Untuk memenuhi hasrat konsumtif masyarakat, industri memiliki
berbagai inovasi. Munculnya inovasi tersebut merupakan sisi positif bagi
perekembangan zaman. Namun di sisi lain, perkembangan zaman yang modern membawa
dampak negatif bagi masyarakat.
Tulisan ini menyajikan hasil penelitian mengenai perubahan
perilaku konsumtif masyarakat yang tinggal di sekitar Jalan Raya Penggilingan
Jakarta Timur sebagai akibat dari modernisasi. Semoga tulisan ini dapat
memberikan cerminan perubahan sosial yang ada di masyarakat.
PENGANTAR
Modernisasi
telah menjadikan Indonesia Negara yang konsumtif. hal ini terbukti dengan
menjamurnya pasar-pasar swalayan asing yang berbentuk waralaba. Pasar swalayan
tersebut dapat dijumpai hampir di setiap kecamatan. Indomart, Alfamart, dan
Mini Market, adalah beberapa bentuk pasar swalayan yang keberadaannya
menyingkirkan pasar-pasar tradisional. Berbeda dengan pasar swalayan yang mampu
melebarkan sayapnya, pasar tradisional justru dianaktirikan. Padahal, pasar
tradisional adalah milik bangsa ini, bukan milik orang asing. Tapi yang
terjadi, masyarakat enggan untuk mengunjungi pasar ini lagi semenjak mewabahnya
pasar swalayan. Bahkan, banyak pasar tradisional yang digusur. Ini jelas
membuktikan, betapa tersingkirkannya pasar tradisional.
Label:
Lain-lain
Perilaku Agresif Remaja dalam Perspektif Psikologi Sosial
Januari 09, 2013
Akhir-akhir ini
muncul berbagai berita yang berkaitan dengan perkelahian apalagi sampai
berujung pada tindak kekerasan. Maraknya tingkah laku agresif kelompok remaja
kota merupakan sebuah fenomena yang menarik untuk dibahas. Perkelahian antar
pelajar yang pada umumnya masih remaja merugikan berbagai pihk, dan perlu upaya
untuk mencari jalan keluar dari masalah ini, atau setidaknya mengurangi.
Jackmania
sebutan bagi suporter klub sepak bola Persija Jakarta, terlibat dalam aksi
pembakaran sejumlah mobil dan membuat ulah lain yang sangat mengganggu keamanan
setelah selesai pertandingan grand final Persija melawan Persipura Papua di
mana Persija Jakarta pada waktu itu kalah. Masalah yang lebih menarik lagi
adalah para pelajar SLTA di Jakarta dan kota-kota besar lain di Indonesia
sering tawuran dan seolah-olah bangga dengan perilakunya tersebut. Tidak hanya
pelajar tingkat sekolah menengah saja yang terlibat tawuran, mahasiswa juga
sering terlibat tawuran dengan sesama rekannya.
Perkembangan
teknologi yang terpusat pada kota-kota besar mempunyai hubungan yang erat
dengan meningkatnya perilaku agresif yang dilakukan oleh remaja kota. Banyaknya
tontonan yang menggambarkan perilaku agresif dan games yang bisa dimainkan di
playstation atau komputer diduga bisa mempengaruhi perilaku. Inti dari pengaruh
kelompok terhadap agresivitas pelajar di kota besar seperti Jakarta yaitu
identitas kelompok yang sangat kuat yang menyebabkan timbul sikap negatif dan
mengeksklusifkan kelompok lain.
Label:
Lain-lain
Langganan:
Postingan (Atom)