Sejarah Singkat Gerakan Perempuan

Desember 05, 2011

Kesadaran akan adanya ketidakadilan terhadap perempuan sebenarnya sudah lama terjadi. Kaum perempuan sudah lama melakukan perjuangan untuk membebaskan diri dari ketidakadilan. Tetapi pada waktu itu belum ada feminisme. Istilah itu mulai disosialisasikan oleh majalah Century pada tahun 1914, meski sejak tahun 1910-an kata feminisme (yang berakar dari bahasa Prancis) sudah kerap dipergunakan. Kata feminisme yang berasal dari bahasa Prancis ini, pertama kali digunakan pada tahun 1880-an.

Skema Sejarah Gerakan Perempuan

Feminisme masih banyak disalahartikan dan dipandang sebagai ancaman, baik oleh laki-laki maupun oleh perempuan itu sendiri. Kondisi ini wajar kerena feminisme membuat “analisis yang tajam” untuk mengetahuai akar masalah ketidakadilan dalam masyarakat di seluruh dunia. Terdapat komponen penting yang terkandung dalam pengertian feminis. Pertama, suatu keyakinan bahwa tidak ada perbedaan hak berdasarkan seks. Kedua, suatu pengakuan bahwa dalam masyarakat telah terjadi konstruksi sosial yang merugikan perempuan. Ketiga, adanya identitas dan peran gender. Sebagai perwujudan dari kandungan pengertian feminis, maka dalam pergerakannya feminisme memperjuangkan persamaan hak tetapi dalam perbedaan seks. Ideologi gerakan ini adalah untuk membebaskan setiap pribadi perempuan melalui mobilisasi solidaritas antarperempuan. 

Sejarah dan perkembangan teori feminisme dipetakan menjadi tiga gelombang besar yang memiliki ciri-ciri tersendiri. Feminisme gelombang pertama dimulai pada tahun 1800-an, ini merupakan landasan awal dari pergerakan-pergerakan perempuan. Kemudian feminisme gelombang kedua muncul pada tahun 1960-an, ada kegairahan dari mereka untuk mempertanyakan representasi gambaran perempuan dan segala sesuatu yang feminin. Sementara itu, pada gelombang ketiga teori-teori yang muncul mengikuti atau bersinggungan dengan pemikiran-pemikiran kontemporer, dan dari sana kemudian lahir teori-teori feminis yang lebih plural.
 
Design by Pocket