Dalam sejarah umat manusia, hampir tidak ada manusia yang
tidak menggunakan pendidikan dalam rangka peningkatan kualitas hidup.
Pendidikan dibutuhkan demi menunjang peran individu di masa mendatang. Upaya
pendidikan yang dilakukan oleh suatu bangsa memiliki hubungan yang signifikan
dengan kemajuan bangsa tersebut di masa mendatang.
Dengan demikian, pendidikan dapat dikatakan sebagai
sarana terbaik untuk menciptakan suatu generasi yang berkualitas. Untuk dapat
mewujudkan pendidikan dan masa depan yang diinginkan, tidak sedikit orang
tua yang memasukkan anaknya ke institusi pendidikan, yakni sekolah. Sebagian besar orang
menganggap bahwa sekolah merupakan institusi yang paling tepat untuk
meningkatkan kualitas hidup.
Namun, anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar, karena
sekolah tidak dapat menjamin secara pasti terhadap kualitas hidup seseorang di
masa mendatang. Berhasil atau tidaknya pendidikan tergantung dari bagaimana
kemampuan sekolah mengelola karakteristik seseorang agar menjadi individu yang
berkualitas. Untuk itu, sekolah juga harus memiliki karakteristik yang baik
sebagai bekal dalam rangka memberikan pendidikan yang baik para siswanya.
Setiap sekolah memiliki karakteristik tersendiri yang
terbangun dari kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan warga sekolah. Tak jarang kebiasaan-kebiasaan
itu lahir dari gaya hidup yang dibawa warga sekolah ke dalam lingkungan
pendidikan tersebut. Dalam hal ini sekolah menjadi tempat bertemunya sekumpulan
individu yang membawa gaya hidupnya. Untuk menghindari perbedaan-perbedaan yang
dapat memicu permasalahan, maka sekolah membuat seperangkat aturan.
Namun,
aturan-aturan tersebut tidak serta merta mampu mengendalikan perbedaan dan
perkembangan gaya hidup warganya. Pasalnya, sekolah yang merupakan tempat
berkumpulnya individu yang masih ‘remaja’, mau tak mau harus menyediakan ruang
baru bagi para siswanya. Jadi, sekolah bukan semata-mata hanya sebagai ruang
pembelajaran, tetapi sekolah merupakan institusi yang memberi ruang baru bagi
para siswa untuk menunjukan eksistensi mereka sebagai remaja.
Ruang
baru itu merupakan sebuah wadah yang di dalamnya siswa dapat menunjukan eksistensi mereka
sebagai remaja, bukan pelajar. Dalam ruang tersebut mereka berlomba-lomba
menjadi yang paling gaya. Di sekolah, gaya menjadi penting, karena gaya dinilai
mewakili identitas sosial setiap individu. Jadi, sekolah tidak hanya sebagai
ruang pembelajaran, lebih dari itu, sekolah merupakan sebuah arena perjuangan
sosial.