![]() |
Foto: Dokumentasi Pribadi |
Selesai UN tidak sedikit
sekolah yang mengadakan acara perpisahan. Acara ini merupakan momen yang paling
ditunggu para siswa, apalagi kalau lulus SMA. Acara tersebut bertujuan untuk
melepas siswa kelas XII yang selama tiga tahun mengikuti kegiatan pendidikan. Selain itu, acara perpisahan sekolah
merupakan ajang mengenang kembali kegiatan ketika masih SMA sekaligus menambah
keakraban sesama kawan sekolah.
Perpisahan sekolah biasanya
diselenggarakan dalam bentuk pesta. Sampai saat ini pesta perpisahan sekolah
masih sering dilakukan, bahkan menjadi hal yang wajib bagi setiap sekolah.
Acara ini menjadi spesial karena di dalamnya semua warga sekolah berkumpul
untuk merayakan kelulusan sekaligus perpisahan.
Pesta perpisahan diselenggarakan
dengan konsep yang beragam, mulai dari yang sederhana hingga yang mewah. Namun,
saat ini acara perpisahan lebih sering diselenggarakan secara mewah, khususnya
di Jakarta. Perubahan konsep acara dari yang sederhana[1]
menjadi mewah[2]
pun diterima dengan baik oleh sebagian besar siswa. Biasanya enam bulan sebelum
acara berlangsung mereka sudah mempersiapkan acara tersebut.
Semakin berkembangnya acara
perpisahan dengan konsep mewah, para siswa semakin berlomba-lomba untuk
merancang acara sesempurna mungkin, seolah acara merekalah yang paling mewah
dan berkesan. Acara perpisahan memang sengaja dibentuk sedemikian rupa supaya
meninggalkan kesan yang mendalam bagi para tamu. Merancang sesuatu yang
berkesan tentu saja menghabiskan banyak waktu, tenaga dan biaya. Seperti apa
yang banyak dilakukan para pelajar saat ini, mereka rela berkorban banyak hal
demi mewujudkan acara perpisahan yang mereka sebut sebagai Prom Night.
Dalam acara
tersebut, para siswa akan berlomba-lomba menjadi yang tercantik dan tertampan. Fashion menjadi hal terpenting dalam
acara ini, karena fashion dipercaya
dapat “berucap” banyak tentang identitas pemakainya. Fashion yang merupakan bagian dari gaya sudah menjadi hal yang tidak dapat dihindarkan oleh para remaja, sehingga mereka
tidak merasa rugi mengeluarkan banyak modal untuk menjadi sosok yang fashionable.
Dalam acara Prom Night, siswa berkesempatan untuk tampil segaya mungkin dengan fashion yang sedang tren di hadapan
teman-teman sekolah yang selama ini melihat mereka sebagai pelajar yang selalu
menggunakan seragam. Maka tak heran,
jika Prom Night menjadi penting di
kalangan mereka, karena acara ini tidak sekedar acara perpisahan, melainkan
suatu ruang
sosial untuk menunjukan eksistensi diri. Lebih dari itu, Prom Night juga dianggap sebagai suatu
ajang yang menandakan masa peralihan, dari masa remaja menuju dewasa.
Dengan mengatasnamakan
perpisahan, Prom Night pun
terselenggara. Meski mengeluarkan banyak biaya, namun kebanyakan siswa merasa puas jika mereka mampu menyelenggarakan Prom Night. Semakin mewah acaranya,
semakin mereka merasa puas. Pasalnya, Prom
Night menjadi gengsi tersendiri di kalangan pelajar. Setelah mereka lulus
dan masuk perguruan tinggi, Prom Night
menjadi perbincangan yang hangat. Masing-masing dari mereka akan membicarakan
pengalaman Prom Night di SMA. Gengsi tersebut terbentuk manakala Prom Night telah dianggap menjadi sesuatu yang penting dan memiliki
nilai yang tinggi. Prom Night telah
dikonstruksi sebagai acara berkelas yang dibentuk menurut selera[3]
kelas atas.
Maka
dari itu, kini Prom Night menjadi acara rutin tahunan di beberapa sekolah di Indonesia. Dari tahun ke tahun
konsepnya selalu diperbaharui, dari klasik sampai modern, hal ini disesuaikan dengan perkembangan selera remaja yang kebanyakan
dibentuk oleh media. Penyebaran Prom Night pun tidak terlepas dari peran media. Dalam media, Prom Night disajikan dengan kemasan yang menarik, misalnya disajikan dalam Film. Film merupakan media
yang banyak digandrungi,
peminatnya pun tidak memiliki batasan umur.
Selain film, majalah menjadi
pilihan menarik lainnya bagi para remaja. Majalah merekomendasikan Prom Night sebagai acara yang wajib bagi
para remaja. Menjelang akhir tahun ajaran, kebanyakan majalah menyajikan ulasan
tentang Prom Night, yang biasanya
dikemas dalam rubrik tips.
Tidak hanya majalah dan film, dengan mengakses internet remaja pun dapat menggali informasi
tentang Prom Night. Bahkan, banyak
pula novel yang menceritakan tentang Prom
Night. Melihat latar belakang tersebut, rasanya hal yang wajar jika Prom Night mampu berkembang hingga saat ini.
Melalui media-media tersebut Prom Night dapat masuk ke sekolah. Dalam hal ini media menjadi
ajang tempat gaya hidup disebarkan ke wilayah-wilayah yang menjadi sasaran
bidik para industriawan media, seperti sekolah. Peneliti mengamati, kini sekolah telah berubah menjadi ajang pementasan gaya hidup
yang sedikit-banyak sudah terkomersialkan.
Sebut saja Prom Night, di Amerika acara ini telah menjadi ruang
pertunjukan gaya hidup di kalangan remaja. Dalam acara ini mereka
akan menghabiskan biaya demi tampil sempurna, bukan untuk menerima predikat
siswa paling berprestasi, tapi untuk menjadi Prom King and Queen. Di Indonesia sendiri tidak jauh
berbeda, dalam Prom Night para siswa
dapat secara bebas menunjukan eksistensi mereka
sebagai remaja.
[1] Pesta perpisahan yang sederhana
biasanya dilakukan di gedung sekolah, tidak menyewa gedung lain. Pakaiannya pun
tradisional, kebaya untuk perempuan dan kemeja untuk laki-laki.. Rangkaian
acaranya pun terbilang biasa, seperti sambutan-sambutan, dimeriahkan oleh
hiburan dari siswa (band, award,
drama dan pembacaan puisi), tanpa mengundang bintang tamu (artis), kemudian
makan bersama, saling bermaafan dan ditutup dengan doa bersama.
[2] Pesta perpisahan dengan konsep
mewah biasanya dilakukan di gedung luar sekolah, seperti hotel bintang lima
(berskala internasional) dengan dekorasi yang eksklusif. Untuk acara ini
ditentukan dresscode-nya, namun pada
umumnya perempuan memakai gaun dan laki-laki memakai tuksedo. Kebanyakan tamu
yang hadir pun membawa kendaraan pribadi, seperti mobil. Rangkaian acaranya pun
terbilang modern dan beragam, seperti pemutaran video, musik (biasanya
menampilkan artis ternama), tukar gelang (simbol persahabatan). Dalam acara
ini, makan dan doa bersama bukanlah kegiatan utama. Karena, pesta perpisahan dengan
konsep ini lebih condong pada acara hiburan semata. Sehingga acara semacam ini
sangat kental dengan kegiatan konsumsi.
[3] Selera
merupakan kemampuan praktis untuk meraba atau naluri tentang apa yang akan
terjadi, yang akan menimpa individu yang menduduki suatu posisi tertentu dalam
ruang sosial.