Menang-Kalah Bermanfaat

Juni 11, 2015

Jika dalam hal ini saya menjadi arang, saya bersyukur masih menjadi sesuatu yang berguna. Arang, terbuat dari batok kelapa. Arang biasa digunakan untuk membakar sate, jagung, singkong dan sebagainya (yang pasti bukan membakar diri dan terjun dari ketinggian 40 m). Jika dibakar menggunakan arang, rasa dan aroma makanan akan terasa khas. Selain menjadi bahan bakar, arang juga memiliki fungsi lain.

Saat masih kecil saya sering bermain demprok (mungkin tiap daerah memiliki nama berbeda untuk permainan ini), untuk menggambar kotak-kotaknya saya lebih suka menggunakan arang daripada kapur (lagi-lagi karena masalah harga), dengan harga Rp. 500,- saya bisa mendapatkan sekantong arang yang bisa digunakan untuk menggambar kotak seumur hidup (ya gak gitu juga sih). Selain itu, arang berfungsi sebagai pengatur kelembaban udara di dalam ruangan. Arang juga memiliki manfaat menyerap bau ruangan yang tidak sedap dan zat-zat yang merugikan.

Bagi saya, arang lebih dari sekedar ampas yang dimanfaatkan. Meski berwarna gelap dan kerap meninggalkan noda pada sesuatu yang ditempelinya, arang memiliki nilai vital bagi orang-orang tertentu. Toh, setidaknya masih ada yang membutuhkan arang, sesuatu yang meninggal rasa dan aroma yang khas.

Abu? Apa sih, ditiup juga hilang!

Eits, jangan salah, abu tidak sama dengan debu. Jika debu dianggap sebagai butiran yang mengotori dan tidak berguna, lain halnya dengan abu. Abu yang selama ini dianggap tak berguna, nyatanya punya manfaat. Abu kayu dapat digunakan sebagai pupuk. Keberadaan kalsium karbonat dalam abu berperan untuk menurunkan tingkat keasaman tanah. Kalium hidroksida sebagai bahan pembuat sabun pun dapat dibuat dari abu kayu. Gimana manfaatnya, masih meremehkan abu?

Memang benar bahwa abu tidak memiliki tampilan yang menarik untuk diamati dan ditelisik lebih jauh. Namun, jika dalam hal ini saya menjadi abu, setidaknya masih ada sisi positif dari diri saya. Kehadiran saya sebagai abu mampu memupuk dan memberikan kesuburan, layaknya keberadaan cacing bagi tanah.

Jadi, kalah jadi arang, menang jadi abu, tak masalah bagi saya. Setiap perbuatan baik atau buruk selalu menyisakan pembelajaran.
 
Design by Pocket