Brida, Perjalanan untuk Menemukan

Oktober 26, 2013



Dokumentasi Pribadi
Cinta itu kebebasan.... (Paulo Coelho)

Novel ini menceritakan tentang seorang gadis asal Irlandia bernama Brida yang sedang menjalani pilihan hidupnya. Brida sebagai tokoh sentral dalam cerita ini adalah gadis muda yang berusaha mencari tahu tentang pasangan jiwa dengan mempelajari ilmu sihir. Brida tertarik pada ilmu sihir, walau sang pacar menganggapnya aneh, namun ia tidak peduli. Keinginan yang kuat menuntun Brida bertemu dengan dua guru yang berbeda. Guru pertama seorang pria yang usianya jauh lebih tua dari Brida dan ia “memangku” ilmu matahari. Ia mengajari Brida membuka indranya supaya dapat menemukan pasangan jiwa. Yang menjadi pertanyaan saya adalah Brida sudah memiliki pacar, lantas mengapa ia masih mencari pasangan jiwanya?


Oke, mari kita menjawab pertanyaan saya di atas. Ternyata, meski memiliki pacar, Brida tidak mau menyerahkan sepenuh jiwanya. Kenapa? Karena, Brida tidak berani berkomitmen dengan orang lain, juga dengan dirinya sendiri. Setelah kekecewaan cinta pertamanya, ia tidak pernah lagi menyerahkan diri sepenuhnya. Ia takut pada rasa sakit, kehilangan, dan perpisahan. Itulah yang tidak dapat dihindari sepanjang jalan menuju cinta, dan satu-satunya cara untuk menghindar adalah dengan memutuskan untuk tidak mengambil jalan itu sama sekali. Supaya tidak perlu menderita, Brida memilih menolak cinta. Padahal, untuk menemukan pasangan jiwa ia harus mengambil resiko kegagalan, kekecewaan, kehilangan arah, tapi tidak pernah berhenti dalam pencarian menuju cinta.

Pencarian itu tidak sia-sia, dalam proses mempelajari sihir sesungguhnya Brida sudah sering bertemu dengan pasangan jiwanya. Siapa? Ya, Si Guru Matahari itu. Namun, Si Guru tidak mau memberi tahu Brida. Ia ingin Brida menemukannya sendiri. Guru kedua adalah seorang wanita yang ternyata adalah mantan kekasih Si Guru Matahari, dan mereka berbeda aliran. Guru kedua ini memangku ilmu bulan. Guru Bulan ini merupakan sosok yang tertutup. Ia tidak terlalu suka membuka cerita hidupnya pada orang lain, termasuk soal hubungannya dengan Si Guru Matahari.

Sepanjang alurnya, novel ini banyak menceritakan ritual-ritual dalam ilmu sihir dan makna yang terkandung di dalamnya. Mau tahu ritual apa saja? Hmm, silahkan baca novelnya, karena saya tidak akan menceritakannya di sini.

Saya sangat kagum dengan penulis novel ini. Ia memiliki kemampuan luar biasa dalam mengolah sesuatu yang biasa menjadi sangat istimewa dan berkesan. Seperti soal ‘cinta’, siapa yang tidak tahu tentang itu? Saya yakin siapapun tahu dan cenderung mengaitkan hal itu dengan urusan duniawi. Namun, Coelho mengubah ‘cinta’ menjadi sesuatu yang sakral, lebih dari sekedar emosi.

“Cinta adalah satu-satunya jembatan antara yang kasatmata dengan tak kasatmata yang diketahui semua orang. Itu satu-satunya bahasa efektif untuk menerjemahkan pelajaran-pelajaran yang diberikan semesta kepada manusia setiap hari.”

Hmmm..., bagaimana kelanjutan kisah Brida dengan Si Pasangan Jiwa? Pada akhirnya Brida mengetahui siapa pasangan jiwanya. Ia ingin hidup dengan lelaki yang selama ini ia cari, meskipun ia belum sepenuhnya tahu “bagaimana” cintanya dengan pria itu, yang ia tahu pria itulah pasangan jiwanya dan mereka saling mencintai. Apakah pada akhirnya mereka bersama? Tidak. Karena Si Pasangan Jiwa telah merelakan Brida untuk lelaki lain yang setia menunggu gadis Irlandia itu, pacar Brida.

Setelah menyelam ke dalam kisah ini, saya mengerti bahwa petualangan dalam hidup tidak hanya menyoal tujuan, tetapi pengetahuan dan kebijaksanaan yang kita dapat, karena hidup adalah belajar bagaimana cara menemukan cinta dari keduanya. Novel ini bukan untuk mereka yang merindukan cerita cinta picisan. Brida saya rekomendasikan bagi mereka yang mau menerjunkan diri ke tempat asing dan percaya bahwa alam semesta akan bersekongkol menuntun kita untuk menemukan apa yang kita cari.

"Tak ada satu hal pun di dunia yang bisa sepenuhnya salah. Bahkan,  jam mati pun menunjukkan waktu yang tepat dua kali sehari."

 
Design by Pocket