Tuhan
menurunkan agama sebagai pedoman dasar kehidupan umat manusia. Dengan agama,
manusia mamiliki landasan etika dan moral dalam menjalankan hidup sesuai dengan
tuntutan Tuhan. Dengan kata lain, agama lahir untuk manciptakan manusia
beradab. Agama sebagai sistem nilai tersebut memberi kejelasan kepada manusia
tentang apa yang baik dan yang buruk, yang mendasari seluruh kegiatannya dalam
menciptakan peradaban.
Setiap
agama diisyaratkan memiliki prinsip dasar. Pertama,
mengakui suatu logika yang menyatakan bahwa yang satu bisa dipahami dan
diyakini dengan berbagai bentuk dan tafsiran. Kedua, mengakui bahwa kualitas pengalaman keagamaan yang partikular
dan beragam itu hanya sebagai alat
dan jalan untuk mencapai kebenaran
absolut yang universal. Ketiga,
walaupun pengalaman religiusitas yang partikular itu dipahami hanya sebagai alat atau jalan untuk mencapai realitas absolut, tetapi masing-masing jalan itu harus diyakini sebagai satu
jalan yang mutlak. Namun, sikap ini mengakui adanya kemungkinan penganut jalan yang berbeda, mamiliki sikap yang
sama, yaitu memutlakkan jalan yang
dianutnya.